Kemitraan usaha/bisnis

 

Hay gaes, kali ini kita akan membahas tentang kemitraan usaha / bisnis yang sebelumnya kita sudah membahas tentang legalitas bisnis. Dalam pengadaan sebuah bisnis, sebelumnya pengusaha harus memiliki sebuah legalitas dalam sebuah kemitraan usaha / bisnis atau disebut juga sebagai izin dalam sebuah usaha. Setelah mempunyai izin tersebut, disini saya akan melanjutkan pembicaraan topik selanjutnya. Kemungkinan oang-orang masih tidak tahu apa itu kemitraan usaha / bisnis, tujuannya, prinsip yang harus dipegang saat memiliki mitra usaha / bisnis, dll. Disini saya akan membahas lebih lanjut soal kemitraan usaha. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Menurut Sutawi (dalam Yuliani, 2004) kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau besar yang disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling menguntungkan. Dan, Menurut UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, pasal 1 ayat 8: Kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan Unsur yang terkandung dalam Kemitraan,yaitu:

1.      Dua orang atau lebih

Kemitraan akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kemitraan ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua pihak yang bermitra.

2.      Aktivitas atau kerjasama

Kemitraan akan ada kalau ada minimal dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu, sukses tidaknya kemitraan ditentukan oleh peran dari kedua orang atau kedua pihak yang bermitra.

3.      Tujuan/target

Sasaran dari kemitraan usaha, biasanya adalah keuntungan baik secara finansial maupun non finansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua pihak.

4.      Jangka waktu tertentu

Kemitraan dibatasi oleh waktu, artinya ada kesepakatan kedua pihak kapan Kemitraan itu berakhir. Dalam hal ini, tentu saja setelah tujuan atau target yang dikehendaki telah tercapai.

Adapun tujuan dari sebuah kemitraan usaha, yaitu :

·         Meningkatkan pendpatan usaha dan masyarakat

·         Mendukung efisiensi ekonomi

·         Memperkuat kemampuan bersaing

·         Menghindari persaingan yang tidak sehat saling mematikan

·         Menghindari monopoli yang dapat menyebabkan distorsi dalam pasar

·         Membangun tata dunia usaha yang kuat dengan tulang punggung usaha yang tangguh dan saling mendungkung melalui ikatan kerjasama

 Manfaat dari kemitraan usaha, yaitu :

Ø  Produktivitas

Produktivitas adalah suatu model ekonomi yang diperoleh dari membagi output dengan input. Produktivitas = output:input. Maka produktivitas dikatakan meningkat bila dengan input yang tetap diperoleh output yang semakin besar. Selain itu, produktivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan cara mengurangi penggunaan input (dengan syarat tidak mengurangi kualitas), sehingga dengan output yang tetap dengan penggunaan input yang sedikit menunjukkan adanya peningkatan produktivitas.

Ø  Efisiensi

diartikan sebagai dicapainya cara kerja yang hemat, tidak terjadi pemborosan, dan menunjukkan keadaan menguntungkan, baik dilihat dari segi waktu, tenaga maupun biaya.

Ø  Jaminan kualitas, kuantitas, kontinuitas

Sebagai akibat adanya manfaat produktivitas dan efisiensi, maka dengan kemitraan akan dicapai pula manfaat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Dengan adanya penggabungan dua potensi dan kekuatan untuk menutupi kelemahan dari masing-masing pihak yang bermitra, maka akan dihasilkan tingkat produktivitas yang tinggi dan efisiensi serta efektivitas. Produktivitas menunjukkan manfaat kuantitas dan efisiensi serta efektivitas menunjukkan manfaatkualitas. Dengan kualitas dan kuantitas yang dapat diterima oleh pasar, maka akan dapat menjamin kelangsungan usaha.

Ø  Dalam risiko

Dalam kemitraan kedua pihak memberi peran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga keuntungan atau kerugian yang dicapai atau diderita kedua pihak sesuai dengan peran dan kekuatan masing-masing. Hal ini berarti bahwa dalam kemitraan, ada rasa senasib sepenanggungan antara pihak yang bermitra sehingga jika ada resiko ditanggung bersama antara pihak yang bermitra, sehingga resiko yang ditanggung masing-masing pihak menjadi berkurang.

Dalam kemitraan atau Limited liability company (LLC), ada empat jenis kemitraan bisnis antara lain :

1)      Kemitraan LLC (juga dikenal sebagai LLC multi-anggota)

2)      Kemitraan tanggung jawab terbatas atau Limited Liability Partnership (LLP)

3)      Kemitraan terbatas atau Limited Partnership (LP)

4)      Kemitraan umum atau General Partnership (GP)

Dalam membangun kemitraan usaha / bisnis, ada beberapa strategi / aspek-aspek yang harus diperhatikan agar usaha yang kita bangun sesuai, selaras dengan tujuan / kesepakatan bersama antara lain :

1)      Mulailah dengan visi dan misi bersama.

Luangkan waktu untuk mendiskusikan visi dan misi perusahaan Anda dengan mitra bisnis Anda. Carilah beberapa hal yang mampu memberi energi dan motivasi dalam menjalankan bisnis tersebut. Berikan dan paparkan dengan jelas tujuan dan bagaimana bisnis yang ideal untuk Anda dan mitra bisnis Anda. Tuliskan visi dan misi yang telah disepakati bersama dan gunakan sebagai referensi untuk segala sesuatu yang akan dilakukan.

2)      Pastikan kebutuhan dan harapan diungkapkan secara jelas.

Terus cari tahu apa yang diharapkan mitra dari Anda dan berusahalah untuk memenuhinya. Miliki rencana untuk berjaga-jaga ketika kepentingan pribadi atau bisnis berubah, sehingga Anda bisa mengantisipasi agar hal buruk tidak terjadi.

3)      Identifikasi dan manfaatkan kekuataan dari mitra.

Tunjukkan dan manfaatkan kekuatan dari masing-masing individu dalam kerjasama usaha akan menambah motivasi, energi dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam jangka panjang. Buat catatan kekuatan pribadi Anda dan minta mitra untuk melakukan hal yang sama. Kemudian diskusikan bagaimana untuk menerapkannya dalam bisnis.

4)      Melengkapi kekurangan mitra.

Lihatlah hal-hal yang menjadi masalah bagi Anda. Kemungkinan Anda bisa mendapatkan dukungan dari pihak lain. Jika Anda berpikir tidak mampu mengatasinya, Anda bisa memikirkan atau mendiskusikannya untuk mendapatkan solusi yang tepat.

5)      Tetapkan tujuan individu dan perusahaan.

Lihat kembali dan terus perbarui tujuan perusahaan Anda bersama-sama dengan mitra bisnis Anda. Berikan dukungan untuk menentukan tujuan individu yang akan mendukung tujuan perusahaan dalam bidang keahlian mereka masing-masing. Masukkan semua secara tertulis dan pastikan masing-masing berkomitmen pada tujuan masing-masing sehingga nantinya tidak akan muncul pertanyaan siapa yang bertanggung jawab pada satu masalah tertentu.

6)      Segera tangani perselisihan, kekecewaan, dan frustasi.

Terkadang sulit untuk mendekati mitra bisnis Anda, terutama jika hubungan bisnis jangka panjang terlanjur memburuk. Anda bisa membuat jadwal untuk secara rutin duduk bersama jelas merupakan ide yang baik. Sekali dalam seminggu diperlukan dalam beberapa situasi, tapi minimal sebulan sekali buatlah agenda yang memungkinkan semua orang datang. Ini akan sangat baik untuk membicarakan pandangan Anda terhadap bisnis. Ungkapkan jika Anda melihat ada perubahan.

7)      Tentukan peran kerja untuk masing-masing mitra bisnis.

Definisikan dengan jelas tugas yang akan Anda lakukan dan pastikan mitra bisnis Anda melakukan hal yang sama. Dari sini Anda dapat bertanggung jawab pada diri sendiri, satu sama lain, dan pada bisnis. Di mana ada tugas-tugas yang belum terbagi dengan baik, kontrak atau merekrut seorang spesialis. Tujuannya adalah untuk memastikan semua pekerjaan sudah ada yang mengerjakan.

Secara normatif langkah-langkah dalam membangun kemitraan adalah sebagai berikut, meskipun dalam pelaksanaannya tidak selalu berurutan dan perlu dilakukan semua, yaitu:

1.      Mengidentifikasi kebutuhan kelompok/organisasi

2.      Menyusun profile kelompok/organisasi

3.      Melakukan pemetaan terhadap organisasi/instansi yang potensial untuk diajak berjejaring (bermitra)

4.      Menggali dan mengumpulkan informasi

5.      Menganalisis informasi

6.      Penjajagan kerjasama

7.      Penyusunan rencana (proposal) kerjasama

8.      Membuat kesepakatan

9.      Penandatanganan akad kerjasama (MOU)

10.  Pelaksanaan kegiatan

11.  Monitoring dan evaluasi

12.  Perbaikan

13.  Perencanaan selanjutnya

Hubungan ide bisnis, dan Businnes Model Canvas (BMC) dengan kemitraan usaha adalah paduan bagi owner untuk melihat dan mengetahui bagaimana bisnisnya bekerja. Apalagi kita menggunakan BMC karena dengan mudah dapat melihat gambaran (visual) bisnis sebelum bisnis tersebut Anda jalankan. BMC saat ini merupakan model bisnis inovatif. Di mana inovasi model bisnis adalah tentang penciptaan nilai bagi perusahaan, pelanggan, dan masyarakat. Inovasi model bisnis adalah tentang menggantikan model yang telah usang.

Sekian gaes dari penjelasan yang saya berikan kali ini, mudah-mudahan dari penjelasan ini akan lebih banyak lagi para pemula yang ingin membuat bisnis lebih inovatif dan kreatif lagi. Dan maaf jikalau masih ada kata-kata yang kurang jelas atau tidak dapat tersampaikan dengan baik. Terima kasih….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pitch Deck

Bussiness Model Canvas (BMC)

Marketing Insight - Apa dan Bagaimana